fbpx

Cara Menulis Laporan Bug yang Baik Berstandar Quality Assurance

Cara Menulis Laporan Bug yang Baik Berstandar Quality Assurance

Written By smartek

November 16, 2023

Laporan bug adalah salah satu dokumen penting dalam tahap Quality Assurance (QA). Khususnya pada aplikasi kompleks, yang tentunya lebih rawan mengalami kesalahan, setiap laporan harus ditulis dengan struktur yang baik. 

Di artikel ini, kita akan belajar cara membuat dan menulis bug report sesuai standar laporan QA.

Apa Itu Laporan Bug?

Sebuah aplikasi umumnya terdiri dari banyak file script yang saling terhubung satu sama lain. Setiap file dapat berisi ribuan baris yang terdiri dari kumpulan kelas, fungsi, dan variabel, yang semuanya juga saling berhubungan. Dengan sistem sebesar dan sekompleks ini, resiko kesalahan tentunya cukup besar.

Oleh karena itu, salah satu tahap penting dalam pengembangan aplikasi adalah QA, yang berfungsi untuk memeriksa setiap bagian aplikasi. Jika penguji menemukan masalah alias bug dalam aplikasi, maka penguji akan membuat sebuah laporan bug untuk mereka sampaikan kepada pengembang.

Tujuan utama dari laporan ini adalah untuk membantu pengembang mengidentifikasi, memahami, dan memperbaiki masalah pada aplikasi. Di dalamnya berisi deskripsi rinci tentang masalah, langkah-langkah untuk mereproduksi, dan informasi tambahan seperti jenis perangkat yang digunakan.

Berdasarkan laporan dari hasil testing tim QA, developer akan melakukan pemeriksaan dengan mereproduksi masalah tersebut. Kemudian, developer akan mencari tahu letak permasalahan dalam kode program untuk melakukan perbaikan. Siklus ini terus berulang untuk memaksimalkan kinerja program seiring waktu.

7 Cara Membuat Bug Report

Untuk melaporkan masalah pada aplikasi, ada tahapan dan kriteria yang harus Anda penuhi. Secara berurutan, cara menulis laporan bug, yaitu:

1. Menulis Judul dan ID

Langkah pertama dalam membuat laporan bug yang baik adalah memberikan judul yang jelas dan deskriptif untuk masalah yang Anda temui. Judul harus mencerminkan secara singkat tentang inti dari masalah tersebut. Tujuannya supaya developer bisa langsung mendapatkan gambaran tentang isi laporan.

Misalnya, jika Anda mengalami masalah saat mengunggah gambar, maka judul yang tepat adalah  “Kesalahan Upload Gambar di Situs XYZ”. Jika Anda bekerja dalam tim pengembangan aplikasi, maka Anda juga harus mencantumkan ID bug yang unik.

ID biasanya terdiri dari serangkaian karakter yang memiliki makna tersendiri. Contohnya seperti “POS_purchase_med_125”, yang artinya yaitu:

  • POS: Nama aplikasi yang bermasalah, pada contoh ini ialah Point of Sale.
  • purchase: Bagian yang bermasalah, pada contoh ini ialah fitur pembelian.
  • med: Prioritas masalah, pada contoh ini ialah medium atau sedang.
  • 125: Nomor masalah, biasanya berurutan dari 1 sampai tak terhingga.

Pembuatan ID sepenuhnya mengacu pada standar tim, sehingga Anda bisa membuat format ID sesuai yang Anda butuhkan. Tidak ada aturan baku mengenai format ID, bahkan sebatas angka pun tak masalah. Yang terpenting adalah semua anggota tim bisa memahami makna dari ID tersebut.

2. Deskripsi

Bagian paling penting dari laporan adalah deskripsi masalah. Jelaskan secara rinci tentang apa yang Anda alami dan bagaimana masalah itu terjadi. Mulailah dengan memberikan konteks tentang tindakan yang Anda lakukan sebelum masalah muncul.

Setelah itu, deskripsikan masalah secara detail. Beberapa contoh poin masalah yang perlu Anda sampaikan, yaitu:

  • Apa pesan error yang muncul (jika ada)?
  • Apakah tindakan tertentu menyebabkan crash atau aplikasi berhenti?
  • Di menu atau fitur yang mana kesalahan tersebut terjadi?

Semua informasi ini membantu pengembang memahami masalah dengan lebih baik.

3. Bukti Visual

Jika memungkinkan, sertakan bukti visual dalam laporan bug Anda. Bukti visual bisa berupa screenshot atau rekaman video yang menunjukkan secara langsung masalah yang Anda alami. Bukti visual akan sangat membantu developer dalam memahami masalah, terutama jika masalahnya sulit dijelaskan dengan kata-kata.

Penting untuk memberikan keterangan singkat tentang bukti visual yang Anda lampirkan. Jelaskan apa yang terjadi dalam gambar atau video tersebut dan bagaimana hal itu berhubungan dengan masalah yang Anda laporkan. Dengan begitu, developer dapat dengan cepat mengidentifikasi permasalahan tersebut.

Source: Freepik

4. Lingkungan Testing

Langkah selanjutnya adalah memberikan konteks tentang lingkungan di mana masalah tersebut terjadi. Beberapa informasi yang perlu Anda cantumkan di bagian ini, yaitu:

  • Tipe perangkat, meliputi jenis, merek, seri, dan lain-lain.
  • Nama dan versi sistem operasi.
  • Nama tester.
  • Versi aplikasi.
  • Tipe dan kekuatan koneksi jaringan pada saat testing.

Lingkungan testing yang Anda gunakan dapat memiliki pengaruh besar terhadap cara masalah tersebut muncul dan apakah bisa direproduksi oleh pengembang. 

Jika Anda melaporkan bug pada sebuah aplikasi web, pastikan juga untuk mencantumkan informasi tentang browser dan versi browser yang Anda gunakan. Semakin lengkap informasi lingkungan testing, semakin baik.

5. Langkah-Langkah Mereproduksi Bug

Untuk membantu developer memahami dan memperbaiki masalah, laporan bug Anda harus mencantumkan langkah-langkah yang jelas tentang bagaimana mereproduksi bug tersebut. Beberapa informasi yang perlu Anda masukkan di bagian ini, yaitu:

  • Tindakan yang harus diambil.
  • Urutan operasi yang perlu diikuti.
  • Data yang perlu dimasukkan (jika relevan).

Semakin rinci Anda menjelaskan langkah-langkah reproduksi, semakin mudah bagi developer untuk mengisolasi dan memperbaiki masalah.

Misalnya, jika Anda mengalami masalah di sebuah aplikasi mobile yang mengakibatkan crash setiap mengirim pesan suara, maka Anda harus mencantumkan langkah-langkah untuk mencapai masalah tersebut. Termasuk detail seperti tombol apa yang Anda tekan, isi pesan, dan kondisi-kondisi lainnya.

6. Hasil yang Diharapkan dan Hasil Aktual

Di dalam laporan, Anda perlu membandingkan hasil yang Anda harapkan dengan hasil aktual yang Anda alami. Perbandingan ini membantu developer dalam memahami letak masalah yang sebenarnya terjadi dan penyebabnya.

Misalnya, jika Anda mengharapkan aplikasi menampilkan pesan sukses setelah mengklik tombol “Kirim” tetapi yang terjadi adalah crash, maka Anda harus melaporkannya.dengan rinci. Jelaskan bahwa fitur penampilan pesan justru crash, dimana seharusnya menampilkan pesan yang pengguna pilih.

7. Tingkat Keparahan dan Prioritas

Setiap masalah memiliki tingkat keparahan yang berbeda-beda. Laporan bug Anda harus mengklasifikasikan masalah tersebut, agar developer tahu seberapa serius masalahnya.

Misalnya, ada masalah yang menyebabkan aplikasi tidak dapat bekerja sama sekali, sementara masalah lain hanya mengganggu sedikit pengalaman pengguna. Klasifikasikan tingkat keparahan, seperti critical, penting, minor, atau skala lain yang sesuai dengan tim developer.

Selain itu, Anda juga perlu menentukan prioritas penanganan masalah. Prioritas menentukan masalah mana yang harus developer tangani terlebih dahulu. Jika masalah tersebut sangat mengganggu, maka prioritasnya akan lebih tinggi daripada masalah yang hanya mempengaruhi sebagian kecil pengguna.

Ingin Website dan Aplikasi Bisnis Anda Bebas Bug?

Jika Anda berencana untuk melakukan QA testing terhadap aplikasi yang Anda bangun, maka Anda perlu memahami seluruh alur QA secara terperinci. Proses QA bisa cukup memakan waktu dan biaya, serta melibatkan banyak pihak sekaligus. Terdengar merepotkan, bukan?

Solusi QA yang lebih efektif adalah menggunakan layanan Smartek Sistem. Mulai dari manual testing hingga automated testing, semuanya bisa Anda dapatkan di Smartek Sistem dengan jumlah mencapai ribuan skenario. Anda juga akan mendapatkan laporan bug yang mendalam untuk memudahkan perbaikan.

Smartek Sistem bekerja dengan metode yang terukur dan terencana, bukan hanya random testing yang seringkali gagal menangkap potensi permasalahan. Pastikan aplikasi Anda bebas bug dan berfungsi optimal bersama Smartek Sistem!

One Stop Solution

Kami hadir untuk tumbuh bersama, membangun solusi digital menyeluruh untuk bisnis Anda.

Estimasi Biaya Software

Estimasi biaya pembuatan software adalah langkah kunci dalam perencanaan proyek pengembangan perangkat lunak

Artikel Lainnya yang Bisa Dibaca ..

Hai! Butuh bantuan?
#
Agent (Online)
×

Butuh bantuan? Chat kami di WhatsApp untuk pertanyaan apa pun.