fbpx

Bahas Tuntas Mengenai Design Pattern untuk Pengembangan Aplikasi

Bahas Tuntas Mengenai Design Pattern untuk Pengembangan Aplikasi

Design pattern adalah salah satu hal yang wajib dipahami dalam pengembangan sebuah software. Pasalnya, design ini terkait dengan pemecahan masalah yang muncul pada proses pengembangan software. 

Namun, sebenarnya apa itu desain pattern? Ulasan kami kali ini akan membahas lebih mendalam mengenai istilah dalam pengembangan software ini. Mari simak!

Apa Itu Design Pattern?

Design pattern adalah metode yang dibuat guna membantu pengembang dalam menemukan solusi atas sejumlah masalah umum yang muncul selama proses pengembangan software. Di lapangan, design ini juga sering disebut dengan pola desain.

Pada dasarnya, pola desain sendiri bukan suatu metode yang dapat Anda implementasikan secara langsung menjadi sebuah kode pemrograman. Namun, metode ini adalah sebuah pola yang menjadi acuan untuk menyelesaikan masalah saat proses pengembangan software dalam berbagai macam situasi.

Selain itu, pola desain sendiri tidak hanya dapat digunakan sekali, namun dapat digunakan untuk pengembangan software selanjutnya.

Manfaat Design Pattern

Di dalam pengembangan software, design pattern adalah metode yang memberikan banyak keuntungan bagi tim pengembang dalam mengatasi masalah yang muncul pada software, meliputi

  1. Memberikan solusi atas masalah yang muncul pada proses pengembangan software.
  2. Membantu membuat penulisan kode menjadi lebih terstruktur, sehingga lebih mudah untuk dibaca.
  3. Berperan membantu komunikasi antara tim pengembang menjadi lebih efektif dan efisien.

Macam Macam Design Pattern

Di praktek lapangannya, alias dalam pengembangan software, terdapat 3 jenis pola desain yang dapat Anda gunakan, sebagai berikut.

1. Creational Pattern

Jenis pola desain pertama adalah creational pattern (pola pembuatan). Jenis pola desain ini biasanya digunakan untuk menemukan solusi atas masalah yang muncul selama proses pembuatan suatu objek atau instance. 

Contoh design pattern ini adalah saat pengembang berencana membuat class untuk database yang accessible dari beberapa lokasi. Jenis pola desain ini sendiri terbagi atas 5 jenis, yang dapat Anda lihat di bawah ini.

a. Abstract Factory

Abstract factory adalah pola creational pattern yang hanya dapat mendefinisikan abstract class atau interface untuk pembuatan objek, tanpa harus menentukan sub-class nya.

b. Builder

Builder adalah jenis creational pattern yang dapat membuat sebuah objek kompleks dari objek sederhana, dengan menggunakan pendekatan secara bertahap (step-by step).

c. Factory Method

Factory method adalah pola desain yang digunakan untuk menetapkan sebuah abstract class atau interface untuk pembuatan objek, namun dengan tetap membiarkan subclass mengubah jenis objek. Pola desain creational ini juga sering disebut virtual constructor.

d. Prototype

Prototype adalah creational pattern yang memungkinkan Anda untuk menyalin objek menggunakan instance prototype yang tersedia, dengan membuat objek baru yang dapat di custom sesuai kebutuhan, tanpa bergantung dengan objek aslinya.

e. Singleton

Jenis creational pattern yang terakhir adalah singleton. Pola desain ini dapat memastikan suatu class akan hanya memiliki satu instance dan sekaligus menyediakan global access point ke instance tersebut. Di dalam penerapannya, singleton ini memiliki 2 bentuk, yaitu early instantiation dan lazy instantiation.

2. Behavioral Pattern

Pola desain selanjutnya adalah behavioral pattern. Pola desain yang satu ini adalah jenis pola yang memungkinkan penyelesaian masalah dalam komunikasi antar objek. Pattern ini sendiri terbagi menjadi 11 jenis berbeda, yang meliputi

a. Chain of Responsibility

Chain of responsibility adalah jenis behavioral pattern yang dapat menciptakan sebuah rantai, yang saling mengirimkan permintaan (request). Pola desain ini dapat memisahkan pengirim dan penerima berdasarkan request yang terkirim.

b. Command

Command adalah jenis behavioral pattern yang dapat mengubah permintaan (request) menjadi objek yang dapat berdiri sendiri. Objek tersebut juga memuat seluruh informasi dari request tersebut. Di kalangan para pengembang, pola ini juga akrab dengan sebutan action or transaction.

c. Interpreter

Interpreter adalah pola desain yang berfungsi mendefinisikan cara mengevaluasi ekspresi atau tata bahasa. Pola ini umumnya dapat digunakan untuk menafsirkan kalimat dalam bahasa tertentu.

d. Iterator

Iterator adalah pola desain yang dapat mengakses elemen dari collection objek secara berurutan, tanpa harus mengetahui representasi dasarnya. Pola ini juga sering disebut dengan cursor.

e. Mediator

Mediator adalah behavioral pattern yang dapat mendefinisikan bagaimana objek dapat berinteraksi dengan beberapa class atau objek lain. Anda dapat menggunakan pola ini untuk mengurangi kompleksitas komunikasi antara beberapa class dan objek.

f. Momento

Momento adalah pola behavioral yang dapat mengembalikan keadaan suatu objek ke keadaan sebelumnya, tanpa melanggar peraturan yang ada. Pola ini umumnya sangat berguna saat terjadi kesalahan dalam pembuatan objek dan pengembang ingin mengembalikan kondisi objek ke semula.

g. Observer

Observer adalah pola behavioral yang menjadi relasi dependensi antara satu objek dengan objek lainnya. Jadi, ketika terjadi perubahan pada status objek, maka seluruh dependensinya akan mengetahui secara otomatis.

h. State

State adalah pattern yang dapat mengubah perilaku berdasarkan kondisi internal. Pada pola ini, objek akan muncul dan mengubah status class objek terkait.

i. Strategy

Strategy adalah pola behavioral yang dapat membantu dalam mendefinisikan family algorithm dan mengenkapsulasi masing-masing algoritma tersebut ke dalam class yang terpisah.

10. Template Method

Template method adalah jenis behavioral pattern yang mendefinisikan kerangka algoritma ke dalam base class dan membiarkan subclass kembali mendefinisikan langkah-langkah tertentu dari suatu algoritma, tanpa perubahan struktur algoritma.

11. Visitor

Terakhir adalah visitor. Visitor adalah pola behavioral yang dapat menentukan operasi baru, tanpa mengubah kelas elemen dari tempat operasi tersebut.

Source: Freepik

3. Structural Pattern

Jenis terakhir adalah structural pattern. Pola desain ini dapat menyelesaikan masalah pada pengaturan komposisi dari class dan object. Selain itu, structural design pattern adalah jenis pola yang terbagi atas 7 jenis, sebagai berikut.

a. Adapter

Adapter adalah pola structural yang dapat mengubah class interface menjadi interface yang pengguna harapkan. Di kalangan para pengembang, pola ini juga banyak dikenal dengan sebutan wrapper.

b. Bridge

Pola structural selanjutnya adalah bridge, Pola ini dapat membagi sebuah class besar menjadi dua hirarki terpisah. Dua hirarkhi ini nantinya akan dapat Anda kembangkan secara independen.

c. Composite

Composite design pattern adalah jenis pola struktural yang memungkinkan Anda untuk menyusun objek menjadi structured tree yang mewakili seluruh bagian hirarki objek.

d. Decorator

Decorator adalah pola desain yang dapat mengimplementasikan perilaku baru ke dalam suatu objek, melalui penempatan objek ke wrapper object.

e. Facade

Facade design pattern adalah pola structural yang menyediakan interface yang telah mendapatkan penyederhanaan ke dalam sebuah kumpulan class atau library. 

f. Flyweight

Flyweight adalah pola struktural yang memungkinkan Anda untuk membuat banyak objek, untuk mengurangi beban pada memori.

g. Proxy

Proxy design pattern adalah jenis structural pattern yang terakhir. Pola ini dapat menyediakan placeholder untuk objek lainnya.

Telah Lebih Paham Perihal Apa Itu Design Pattern?

Jadi, singkatnya design pattern adalah metode yang berfungsi membantu pengembang software untuk menemukan solusi atas sejumlah masalah yang muncul selama proses pengembangan software. 

Metode pemecahan masalah ini dilakukan setelah sejumlah masalah ditemukan dalam pengembangan software. Namun, untuk memastikan solusi yang diimplementasikan mencapai standar kualitas tertinggi, layanan Quality Assurance (QA) adalah salah satu peran yang dibutuhkan.

Di sini, QA memiliki peran untuk melakukan pengujian software dan memastikan fungsional software telah berjalan baik. Salah satu opsi QA yang dapat Anda jadikan pilihan adalah Smartek Sistem.

Pasalnya, Smartek telah menangani cukup banyak proyek pengujian software dan aplikasi besar di Indonesia. Maka dari itu, Smartek menawarkan paket layanan pengujian software secara manual dan otomatis. Selain itu, perusahaan QA ini juga dapat memberikan laporan masalah secara detail yang dapat menjadi rujukan pengembang untuk proses perbaikan software.

One Stop Solution

Kami hadir untuk tumbuh bersama, membangun solusi digital menyeluruh untuk bisnis Anda.

Estimasi Biaya Software

Estimasi biaya pembuatan software adalah langkah kunci dalam perencanaan proyek pengembangan perangkat lunak

Artikel Lainnya yang Bisa Dibaca ..

Hai! Butuh bantuan?
#
Agent (Online)
×

Butuh bantuan? Chat kami di WhatsApp untuk pertanyaan apa pun.