fbpx

Peran seorang data analyst menjadi semakin penting seiring dengan perkembangan tren pengolahan dan visualisasi data untuk kebutuhan bisnis. Nah, heatmap adalah salah satu bentuk visualisasi data yang kerap menjadi andalan karena bisa menggambarkan data berdasarkan dua karakteristik, yaitu peta dan warna.

Penerapannya sangat luas dengan beragamnya tipe data yang dapat tervisualisasikan. Walaupun begitu, sebagaimana format visualisasi data lainnya, Anda juga harus memahami kekurangan dan berbagai batasannya. Untuk memahaminya secara utuh, mari kita pelajari dengan lebih mendalam di sini!

Apa Itu Heatmap?

Heatmap adalah salah satu alat visualisasi data yang memberikan representasi grafis dari distribusi data di suatu area. Dalam konteks ini, area dapat merujuk pada halaman website, aplikasi, atau setiap lingkungan yang dapat dipetakan.

Dengan menggunakan skala warna, Anda dapat memvisualisasikan sejauh mana suatu kejadian atau data berkumpul di suatu wilayah. Format ini dapat membantu Anda dalam mengidentifikasi pola atau area yang memerlukan perhatian lebih.

Penting untuk memahami bahwa cara kerja heatmap menggunakan warna untuk menyampaikan informasi. Warna yang lebih terang atau intens menggambarkan area dengan angka atau aktivitas yang rendah, sedangkan warna yang lebih gelap menggambarkan area dengan angka atau aktivitas yang tinggi. Bisa juga sebaliknya.

Heatmap bukan hanya terbatas pada penggunaan di dunia digital, seperti analisis traffic penggunaan website atau aplikasi. Tetapi, juga meluas hingga ke ilmu statistika dan sosial untuk memahami pola migrasi manusia, analisis data geospasial untuk pemetaan distribusi geografis, dan lain sebagainya.

Fungsi Heatmap

Fungsi utamanya sebagai salah satu format visualisasi data rupanya dapat kita rinci menjadi fungsi-fungsi yang lebih spesifik. Beberapa fungsi heatmap adalah sebagai berikut.

1. Visualisasi Distribusi Data

Fungsi yang pertama adalah memberikan visualisasi distribusi data, khususnya dalam bentuk data spasial atau geografis. Dengan melihat apa itu heatmap, Anda bisa cepat menentukan di mana sebagian besar aktivitas atau perhatian pengguna akan berfokus.

Misalnya, pada ruang lingkup analisis performa website, Anda dapat melihat area yang memiliki kunjungan paling banyak atau elemen halaman yang memiliki interaksi paling padat. Bentuk visual berupa peta sangat memudahkan data analyst dalam menampilkan informasi persebaran pola dan konsentasi data.

2. Identifikasi Pola dan Tren

Berikutnya, fungsi heatmap adalah mengidentifikasi pola dan tren dalam data. Anda dapat memahami lalu melihat apakah ada kecenderungan tertentu, seperti area yang sering terabaikan atau sebaliknya. 

Informasi ini berharga untuk membuat keputusan yang lebih baik dalam mengoptimalkan tata letak atau desain produk. Terlebih pada dasarnya manusia adalah makhluk visual yang lebih mudah memahami suatu data ketika direpresentasikan dalam bentuk gambar dan warna. 

3. Analisis Traffic dan Mobilitas

Dalam konteks pengembangan website atau aplikasi, fungsi heatmap sangat berguna untuk menganalisis traffic dan mobilitas pengguna. Anda dapat melihat bagaimana pengguna bergerak di sepanjang halaman, atau bagaimana mereka berinteraksi dengan form atau tombol pada website atau aplikasi.

Anda juga dapat mengidentifikasi faktor-faktor penghambat dalam proses pembelian mereka, memahami alasan kurangnya penyampaian informasi yang efektif, menilai potensi pengembangan, dan lain sebagainya. Dengan begitu, format visualisasi data ini dapat berguna dalam pembuatan keputusan terkait usability testing.

4. Pemetaan Data Geospasial

Fungsi heatmap yang terakhir juga dapat Anda temukan dalam pemetaan data geospasial. Contohnya seperti analisis distribusi penduduk atau pola pertumbuhan lingkungan dengan visualisasi data yang lebih representatif. Penelitian geografis dan perencanaan kota pastinya sangat membutuhkan format visual ini.

Cara Kerja Heatmap

Cara kerjanya melibatkan penerapan teknik visualisasi warna yang sederhana namun efektif. Anda bisa melakukannya dengan memasukkan tracking code pada kumpulan data yang ingin dilacak. Setelah itu, alat atau perangkat lunak heatmapping akan menciptakan pemetaan berdasarkan data interaksi tertentu.

Plot data pada suatu matriks, dan berikan warna-warna yang berbeda untuk nilai-nilai tertentu dalam rentang data. Misalnya, warna yang lebih terang dapat menunjukkan aktivitas atau konsentrasi yang lebih rendah. Sedangkan warna yang lebih gelap menunjukkan aktivitas yang lebih tinggi. 

Dalam penerapannya, cara kerja heatmap adalah menganalisis perilaku pengguna di berbagai platform melalui A/B testing. Misalnya, dalam website, setiap klik, pergerakan mouse, atau area scroll dapat Anda lihat dalam bentuk visual warna. Programmer dapat menganalisis setiap elemen yang ada pada halaman.

Source: Freepik

Jenis Heatmap

Apa itu heatmap dapat terbagi ke dalam banyak tipe, dengan karakteristik dan fungsi yang spesifik. Beberapa jenisnya yang paling umum adalah sebagai berikut.

1. Scroll Map

Jenis heatmap ini memberikan gambaran visual tentang sejauh mana pengguna menggulir (scroll) halaman website. Warna yang lebih terang menunjukkan area yang jarang di-scroll, sedangkan warna yang lebih gelap menunjukkan area yang sering di-scroll atau memiliki interaksi paling tinggi.

Scroll map membantu Anda memahami sejauh mana pengguna tertarik menjelajahi konten dan di mana fokus utama mereka berada. Anda dapat melihat apakah konten kunci berada di bagian atas halaman, atau apakah pengguna cenderung scroll ke bawah untuk menemukan informasi yang mereka cari.

2. Click-Tracking Map

Seperti namanya, click-tracking heatmap adalah alat yang sangat bermanfaat untuk menganalisis apakah pengguna memang mengklik bagian website yang dirancang untuk diklik pengguna. Setiap klik pada tombol, call-to-action, link, atau elemen interaktif lainnya akan tersaji dalam bentuk visual.

Area yang mendapatkan klik lebih banyak akan berwarna lebih gelap, sedangkan area dengan sedikit klik berwarna lebih terang. Dengan click-tracking map, Anda dapat melihat elemen-elemen yang paling menarik perhatian pengguna dengan lebih cepat.

3. Mouse Tracking Map

Jenis heatmap berikutnya adalah mouse tracking yang merupakan proses analisis dengan mencatat pergerakan mouse pengguna di sepanjang halaman website. Warna-warnanya mencerminkan seberapa sering dan seberapa lama pointer mouse melalui area tertentu.

Analisis ini memberikan informasi tentang bagaimana pengguna menjelajahi halaman, di mana fokus utama mereka, dan area yang mungkin memerlukan perubahan desain atau tata letak.

Dengan cara kerja heatmap jenis ini, Anda dapat membuat keputusan yang lebih strategis tentang penempatan elemen dan tata letak. Tujuannya tentu saja untuk meningkatkan pengalaman pengguna (user experience) dan memandu mereka ke konten yang lebih penting.

4. Eye Tracking Map

Meskipun implementasinya lebih kompleks, eye tracking map menciptakan visualisasi tentang area yang pengguna lihat. Warna-warnanya mencerminkan tingkat perhatian atau durasi pandangan mata pada area tertentu.

Jenis ini memberikan informasi yang rinci tentang efektivitas elemen visual dan membantu dalam perancangan halaman website yang lebih efisien. Namun, perlu Anda ingat bahwa implementasi eye tracking map sering kali membutuhkan peralatan dan teknologi khusus.

5. Cluster Map

Cluster map adalah jenis heatmap yang memvisualisasikan pola dalam data yang terorganisir dalam bentuk klaster atau kelompok. Dalam konteks ini, klaster merujuk pada kelompok data yang memiliki kemiripan tertentu di antara mereka.

Cluster map menggabungkan teknik pengelompokan dan visualisasi untuk memperlihatkan hubungan antara kelompok data tersebut. Dalam cara kerja heatmap ini, data terbagi ke dalam kelompok berdasarkan kesamaan karakteristik atau atribut tertentu. 

Setiap klaster menempati satu blok pada map, dan warna pada blok menggambarkan intensitas atau nilai data. Visualisasi ini memudahkan Anda untuk melihat dan memahami hubungan antara kelompok-kelompok data.

6. Correlogram

Terakhir, correlogram berfungsi untuk memvisualisasikan korelasi antara variabel-variabel dalam suatu dataset. Korelasi mengukur sejauh mana dua variabel berkaitan satu sama lain. Ciri-ciri heatmap ini adalah menggunakan warna untuk menunjukkan kekuatan dan arah korelasi antara setiap pasangan variabel.

Warna yang lebih terang menunjukkan korelasi yang lebih lemah, sedangkan warna yang lebih gelap menunjukkan korelasi yang lebih kuat. Visual ini memungkinkan Anda dengan cepat mengidentifikasi pola korelasi dalam dataset dan dapat memberikan informasi tentang hubungan antarvariabel.

Ingin Menganalisis Heatmap dalam Aplikasi atau Website Anda?

Kesimpulannya, apa itu heatmap adalah format visual yang tepat untuk menganalisis sebaran dan korelasi antar data. Salah satu penerapannya yang paling umum ialah untuk menganalisis aktivitas pengguna di halaman website, baik dalam segi UI (user interface) atau UX (user experience).

Jika Anda ingin menciptakan UI/UX yang hebat, gunakan saja jasa UI/UX Design & Prototyping di Smartek Sistem. Mulai dari tahap riset, desain, hingga prototyping, Smartek Sistem mampu menghasilkan tampilan website yang menarik, intuitif, dan user-oriented. Lebih jauh, Smartek Sistem juga akan melakukan Usability Testing dengan analisis yang mendalam untuk memastikan bahwa tampilan sudah memenuhi standar. Manjakan pengguna Anda dengan UI/UX terbaik dari Smartek Sistem!

Hai! Butuh bantuan?
#
Agent (Online)
×

Butuh bantuan? Chat kami di WhatsApp untuk pertanyaan apa pun.