fbpx

Sistem penamaan domain atau DNS adalah hal paling penting dalam perkembangan website modern seperti sekarang ini. Karena hal tersebut bisa menjadi jalan termudah mengunjungi sebuah laman web. Walaupun memiliki fungsi yang powerful, sayangnya masih banyak yang belum mengenal apa itu DNS.

Padahal jika Anda memahami DNS dengan benar, pastinya Anda bisa memaksimalkan manfaat website bagi perusahaan. Agar Anda dapat lebih mengenal dan mendalami sistem penamaan ini, Anda bisa mempelajari berbagai informasi, fungsi, dan juga jenisnya di sini!

Apa Itu Sistem Penamaan Domain?

Pada dasarnya DNS (Domain Name System) adalah sistem penamaan hierarkis yang terbentuk atas basis data terdistribusi untuk sebuah website. Hal tersebut berhubungan dengan komputer, layanan, atau sumber daya apa pun yang terhubung ke internet atau jaringan pribadi. 

Mudahnya DNS adalah sebuah sistem yang akan mengubah nama IP address yang terhubung ke website dengan nama domain yang sudah Anda sesuaikan sebelumnya. Konsepnya adalah mengonversi bahasa numerik komputer menjadi lebih mudah manusia pahami.

Anda bisa asumsikan sistem penamaan domain ini sama seperti penamaan nomor telepon di ponsel pintar yang Anda gunakan. Bayangkan jika Anda menghafalkan ratusan nomor telepon berbeda, pastinya akan sulit. Maka dari itu sistem penyimpanan ponsel ganti dengan nama pemilik nomor, sehingga mudah Anda cari.

Cara kerja dari DNS ini adalah melalui beberapa proses, pada saat pengguna internet mencari sebuah halaman melalui sebuah domain. Ketika Anda mengetikkan nama domain pada kolom pencarian, sebenarnya ada proses permintaan DNS pada momen tersebut.

Komputer akan mengecek penyimpanan lokal untuk mencarikan data pencarian pada file host, cache, dan juga server yang terhubung. Saat alamat yang Anda cari cocok dengan data konversi, nantinya Anda akan diarahkan ke laman yang terhubung.

Secara teori, proses tersebut akan melewati beberapa tahapan. Mulai dari proses hingga meneruskan ke server dan memunculkan laman, ada sekitar 4 tahap, yaitu: 

  • DNS Resolver (meneruskan permintaan ke DNS server).
  • Root Name Server (mengarahkan permintaan ke lokasi yang tepat).
  • Top Level Domain Name Server (mengarahkan recursive resolver ke name server).
  • Authoritative Name Server (proses terakhir yang mengarahkan Anda ke halaman tersebut).

Fungsi Sistem Penamaan Domain

Setelah Anda mengetahui informasi penting dan cara kerjanya, kini Anda bisa mempelajari fungi dari DNS untuk web bisnis yang Anda kembangkan. Seperti beberapa fungsi di bawah ini:

1. Memudahkan Pengguna Mencari Website yang Anda Kelola

Ketika menerapkan sistem penamaan domain, website yang Anda kelola akan lebih mudah pengguna temukan. Dalam artian lain sistem DNS akan meningkatkan traffic audiens yang mengunjungi website Anda. 

Selain itu, seperti yang sudah disinggung sebelumnya, setiap pengguna internet juga bisa menghafalkan domain web dengan lebih mudah. Sehingga mereka tidak harus memasukkan deretan angka rumit saat ingin mengakses sebuah web

Karena itu, sistem penamaan ini akan sangat membantu setiap pengunjung web. Hal tersebut juga pasti akan meningkatkan peluang konversi (audiens menjadi pelanggan) secara signifikan. Tak heran, banyak pebisnis mempercayakan pengelolaan DNS pada software house terbaik untuk web bisnisnya.

2. Meningkatkan Sistem Keamanan Website

Fungsi selanjutnya dari DNS adalah dapat meningkatkan sistem keamanan website Anda. Tentu saja, hal ini akan sangat berguna untuk Anda yang ingin mengembangkan bisnis big data. Pada serangkaian prosesnya, DNS menyematkan sebuah sistem pengamanan bawaan sebagai tambahan barrier untuk website yang menggunakannya. 

DNS akan membantu Anda memperkuat keamanan dari peretas dan oknum tak bertanggung jawab lainnya. Namun, Anda tetap harus membuat sistem keamanan berlapis untuk agar dapat menjaga web dengan lebih optimal.

3. Membantu Rekam Data Pengunjung

Dari sistem kerjanya, sistem ini akan membaca siapa saja yang ingin mengakses website yang Anda kelola. Bahkan dengan cara tersebut, Anda bisa meminta izin pada para pengguna untuk menerima sistem membaca email address untuk masuk dalam big data

Sehingga akan memudahkan Anda dalam pendataan bahkan marketing digital untuk kelangsungan dan pengembangan website. Seluruh email masuk dan keluar dalam mail server, pastinya akan membantu aktivitas yang membutuhkan keberadaan email.

4. Meningkatkan Kecepatan Akses

Tak hanya memudahkan pengguna mencari situs web Anda, namun DNS juga menyematkan sejumlah booster melalui pemasangan cache. Walaupun banyak faktor yang dapat mempengaruhi kecepatan akses, setidaknya dengan sistem penamaan domain ini akses ke web bisa lebih cepat.

Dari pencarian cache, DNS juga membantu mengidentifikasi keseluruhan alamat IP address. Sehingga melalui identifikasi ini, komputer akan lebih cepat mengakses sebuah laman web.

5. Kredibilitas Web Lebih Meningkat dengan Internet Stabil

Fungsi lain dari DNS adalah jelajah dengan internet yang lebih stabil, karena mengikuti perkembangan teknologi melalui integrasi sistem yang solid. Dari internet stabil tersebut, pastinya kredibilitas website yang Anda kelola akan semakin meningkat.

Source: Freepik

Jenis Sistem Penamaan Domain

Setelah memahami DNS dan fungsinya, kini Anda bisa mulai mempelajari berbagai jenis dari penamaan sistem. Memahami sistem ini bisa membantu bisnis lebih berkembang, serta dapat memilih jenis terbaik untuk website Anda. Berikut rangkumannya:

1. Domain Tingkat Atas 

TLD atau Top Level Domain adalah salah satu jenis yang paling berpotensi. Karena memiliki sistem administrasi yang lebih ketat. Jenis penamaan ini bahkan terdiri dari lebih dari 1.000 dengan popularitas paling tinggi.

Bahkan, jenis ini terbagi atas beberapa klasifikasi, mulai dari kode negara, domain generik, bersponsor, dan masih banyak lagi. Contoh dari domain ini adalah ekstensi “.id”, “.us”, “.com”, “.org” dan masih banyak lagi.

2. Domain Tingkat Kedua

Jenis berikutnya dari sistem penamaan domain adalah domain tingkat kedua atau SLD (Second Level Domain). Secara teori, jenis ini ada di bawah TLD yang mengacu pada nama yang muncul sebelum TLD. 

Mudahnya SLD adalah domain atau nama atau alamat yang menjadi identitas website Anda. Contohnya pada domain google.com, kata “google” pada domain tersebutlah yang merupakan sebuah SLD.

3. Subdomain

Terakhir ada subdomain yang bisa Anda gunakan untuk penomoran halaman dari website yang Anda kelola. Jadi, misalnya Anda memiliki 5 halaman selain halaman utama. Maka, setiap penamaan dengan DNS ke halaman tersebut termasuk dalam klasifikasi subdomain.

Selaku pengguna atau pengembang, Anda bisa membuat subdomain sesuai kreativitas Anda. Namun, untuk memudahkan pengguna, biasanya yang jadi tambahan adalah nama dari halaman tersebut. Contohnya, “docs.google.com”, “mail.google.com”, dan lain sebagainya.

Sudah Lebih Tahu Sistem Penamaan Domain?

Nah, itulah informasi penting mengenai apa itu sistem penamaan domain beserta fungsi dan jenisnya. Dari penjelasan tersebut Anda bisa asumsikan domain memiliki peran penting untuk website. Sehingga Anda harus dapat memilih software house Indonesia terbaik untuk perkembangan web bisnis yang Anda kelola!

Hai! Butuh bantuan?
#
Agent (Online)
×

Butuh bantuan? Chat kami di WhatsApp untuk pertanyaan apa pun.