fbpx

3 Metode Pengembangan Perangkat Lunak Paling Umum

3 Metode Pengembangan Perangkat Lunak Paling Umum

Written By smartek

Oktober 31, 2023

Di balik aplikasi yang Anda gunakan sehari-hari, ada sebuah proses panjang untuk membuatnya. Terdapat banyak metode pengembangan perangkat lunak (software) dengan kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Mari pelajari lebih dalam bagaimana prosesnya!

Apa Itu Pengembangan Perangkat Lunak?

Untuk bisa memahami seluruh pembahasan dalam artikel ini, mari memulai dengan mengetahui definisi dari software development (pengembangan software). 

Pengertian dari istilah tersebut adalah proses pengembangan atau perancangan sebuah perangkat lunak berupa aplikasi maupun web yang berjalan secara terstruktur sehingga menghasilkan software berkualitas serta memberikan manfaat bagi semua penggunanya.

Kalangan developer dan perusahaan Information Technology (IT) tentu sudah familiar dengan istilah Software Development Life Cycle (SDLC) alias siklus hidup pengembangan perangkat lunak. 

SDLC memiliki tujuan untuk membangun sistem informasi yang terkonsep dengan baik supaya mampu memenuhi target produk yang akan segera rilis. 

Umumnya, proses pengembangan perangkat lunak akan mengikuti beberapa langkah berikut ini.

1. Pemilihan salah satu dari jenis-jenis metode pengembangan perangkat lunak untuk menentukan framework (kerangka kerja) dalam mengembangkan software. Langkah ini akan menentukan keseluruhan proses kerja di dalam sebuah proyek.

2. Mengumpulkan data untuk mencari tahu kebutuhan para pengguna (user).

3. Memilih atau membangun arsitektur yang berperan sebagai struktur dasar pengeoperasian perangkat lunak.

4. Pengembangan desain yang fokusnya adalah memberikan solusi dari masalah yang telah ditemukan dari tahap kedua. Pada dasarnya, langkah ini akan melibatkan storyboard.

5. Membangun model menggunakan modeling tool serta modeling language, contohnya seperti SysML (The System Modeling Language) atau UML (Unified Modeling Language). Proses ini bertujuan untuk melakukan validasi awal, pembuatan prototipe, dan menyimulasikan desain.

6. Menerjemahkan desain atau model yang telah dibuat sebelumnya ke dalam kode. Pembuatan kode (coding) akan menggunakan bahasa pemrograman yang telah ditentukan sejak awal.

7. Pengetesan dengan skenario terencana untuk mensimulasikan pengujian beban pada aplikasi atau perangkat lunak.

8. Mengelola seluruh konfigurasi dan kecacatan aplikasi untuk mengembangkan versi software yang berbeda. Menetapkan prioritas dalam penjaminan mutu untuk melacak kerusakan dan mengatasinya.

9. Menyebarkan perangkat lunak agar pengguna bisa memakainya untuk menyelesaikan masalah.

10. Dalam kasus tertentu, terdapat langkah migrasi data dari aplikasi yang sudah ada saat ini ke aplikasi baru yang sudah diperbarui.

11. Terkahir adalah mengelola dan mengukur proyek untuk menjaga kualitas serta penyampaian siklus hidup aplikasi, serta mengevaluasi tahap pengembangan.

Source: Unsplash

3 Metode Pengembangan Perangkat Lunak

Terdapat 6 metode software development, antara lain waterfall, agile, scrum, prototipe, Rapid Application Development (RAD), dan spiral. Namun, metode yang paling populer akan dibahas di bawah ini. 

1. Metode Pengembangan Software Agile

Agile merupakan metode SDLC yang fokus pada hal hal-hal penting saja. Daripada membuang waktu berjam-jam atau berhari-hari untuk membuat rencana yang belum tentu cocok, tim agile bisa langsung memulai dengan mengerjakan sebagian kecil proyek. Sebelum mengumpulkan masukan, tim akan melakukan penilaian kemajuan untuk menentukan apakah mereka berada di jalur yang benar atau tidak.

Metode ini menempatkan partisipasi pelanggan atau pengguna sebagai prioritas tertinggi. Sejak awal hingga akhir proses pengembangan software, pendekatan Agile selalu melibatkan klien sehingga produk yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan dan keinginan mereka. 

Strategi tersebut benar-benar bisa menghemat waktu serta biaya sehingga banyak perusahaan lebih senang menggunakan metode agile. Penerapan pendekatan yang pertama ini cocok untuk beberapa kondisi berikut ini:

  • Pelanggan perlu merilis software dalam waktu dekat.
  • Fungsi utama pada final product (produk akhir) belum benar-benar selesai dikerjakan.
  • Tim tidak memiliki keterbatasan waktu dan anggaran, atau waktu dan anggaran tidak bisa diestimasikan.
  • Tim tetap bisa bekerja secara mandiri meskipun terdapat tantangan baru.
  • Klien bersedia untuk berkomunikasi dengan tim developer (pengembang) secara teratur
  • Memungkinkan adanya perubahan-perubahan mendadak selama proses pengembangan software.

2. Metode Pengembangan Perangkat Lunak Scrum

Pengembangan metode agile selanjutnya menghasilkan sebuah framework SDLC baru, yaitu scrum. Kerangka kerja ini lebih ringan dan bermanfaat untuk membantu setiap individu, tim, serta organisasi untuk menghasilkan solusi adaptif untuk masalah-masalah kompleks.

Meski ringan dan mudah untuk memahaminya, scrum relatif sulit untuk dikuasai. Metode ini menitik beratkan pada kolaborasi tim untuk menghasilkan software berkualitas tinggi serta memberikan respons terhadap perubahan kebutuhan dengan cepat.

Scrum lebih cocok untuk perusahaan yang sedang menangani proyek pengembangan software kompleks. Perusahaan dapat membagi proyek besar tersebut menjadi tugas-tugas kecil yang lebih mudah dalam pengelolaannya. Pendekatan berulang memungkinkan tim melakukan penyesuaian seiring berjalannya waktu.

Berikut adalah beberapa keuntungan bagi perusahaan yang menggunakan metode pengembangan software scrum:

a) Komunikasi dan kerja tim adalah kunci dalam metode scrum. Kolaborasi yang meningkat akan memberikan hasil yang lebih baik.

b) Memecah proyek yang kompleks menjadi bagian-bagian kecil akan mempermudah pembangunan aplikasi, waktu untuk mengembangkan software juga lebih singkat.

c) Apabila terjadi perubahan prioritas dan kebutuhan, seluruh tim akan lebih cepat untuk beradaptasi. Oleh sebab itu, scrum lebih cocok untuk proyek yang terus berubah mengikuti respons pengguna.

d) Memudahkan para stakeholder memantau kemajuan proyek dan membuat keputusan yang tepat karena scrum mengedepankan transparansi.

Meski punya banyak kelebihan, ada beberapa kekurangan scrum yang perlu menjadi pertimbangan sebelum mengimplementasikannya, yaitu:

a) Membutuhkan scrum master agar seluruh proses SDLC berjalan efektif.

b) Minim dokumentasi karena hanya fokus pada fungsi software dalam memenuhi kebutuhan pengguna yang terus berubah.

c) Rentan scope creep (ruang lingkup proyek meluas tanpa terkendali) karena penambahan dan perubahan selalu bisa terjadi di tengah proses pengembangan software.

d) Seluruh anggota tim harus terlibat secara aktif.

3. Metode Pengembangan Perangkat Lunak Waterfall

Waterfall merupakan metode software development yang paling tua. Di dalam metode ini, seluruh fase harus benar-benar selesai sebelum bisa memulai fase selanjutnya. Oleh karena itu, waterfall juga kerap mendapatkan sebutan linear-sequential life cycle model.

Mode pengembangan perangkat lunak waterfall lebih cocok untuk melaksanakan proyek yang kecil dan ketika tim pengembang sudah mengetahui seluruh kebutuhan secara pasti. Winston Royce pertama kali memperkenalkan model SDLC tersebut pada 1970. Terdapat 6 langkah di dalamnya, yaitu:

1. Requirements gathering/ pengumpulan persyarata, yaitu tim mengumpulkan seluruh persyaratan sistem perangkat lunak dari klien. Proses pengembangan akan membutuhkan data yang didapatkan dari proses ini.

2. Design/desain: termasuk pemilihan bahasa pemrograman, database, serta berbagai hal teknis lainnya dari proyek tersebut.

3. Implementation/implementasi: proses pembangunan atau perancangan aplikasi mengacu pada desain. Inti dari langkah ini adalah coding untuk menciptakan sebuah software seperti tujuan awal.

4. Testing/pengetesan: software yang telah melewati proses implementasi selanjutnya akan masuk ke pengujian oleh klien. Tahap ini bertujuan untuk memverifikasi bahwa perangkat lunak tersebut sudah sesuai dengan spesifikasi dan kebutuhan.

5. Deployment/penerapan: tim membagikan dan menerapkan perangkat lunak agar pengguna akhir dapat menggunakannya.

6. Maintenance/pemeliharaan: tim developer mungkin harus melakukan perubahan fitur pada perangkat lunak sesuai dengan permintaan dan kebutuhan pengguna.

Perlu Bantuan untuk Mengembangkan Aplikasi atau Website?

Agile dan scrum merupakan metode pengembangan perangkat lunak yang paling efektif serta dapat memenuhi kebutuhan klien secara tepat. Untuk itu, percayakan kebutuhan Anda untuk merancang dan mengembangkan situs web maupun aplikasi padapada Smartek Sistem yang juga menggunakan dua metode tersebut untuk SDLC.

Smartek Sistem mengedepankan kemudahan dan pengalaman pengguna dalam setiap proyek yang dikerjakan. Konsultasikan kebutuhan perusahaan Anda secara gratis segera!

One Stop Solution

Kami hadir untuk tumbuh bersama, membangun solusi digital menyeluruh untuk bisnis Anda.

Estimasi Biaya Software

Estimasi biaya pembuatan software adalah langkah kunci dalam perencanaan proyek pengembangan perangkat lunak

Artikel Lainnya yang Bisa Dibaca ..

Hai! Butuh bantuan?
#
Agent (Online)
×

Butuh bantuan? Chat kami di WhatsApp untuk pertanyaan apa pun.