fbpx

Software house adalah salah satu mitra terbaik yang memungkinkan Anda memiliki aplikasi pendukung tanpa harus berkutat dengan bahasa pemrograman Android atau sejenisnya. Pastinya, hal itu akan sangat membantu karena sebagai Android developer, pihak pemberi jasa akan melakukan berbagai tugas diluar nalar bisnis Anda.

Hal tersebut juga berhubungan dengan membangun mobile app development yang dapat menunjang perkembangan bisnis untuk ke depannya. Tak heran sebagai pebisnis Anda harus memahami informasi dasar, layanan, struktur, dan cara kerja profesi ini. Tujuannya adalah untuk dapat memilih penyedia layanan terbaik.

Apa Itu Software House?

Secara teori, profesi ini adalah sebuah organisasi, perusahaan, maupun jasa, yang menyediakan layanan mengembangan software. Kata software disini mengacu pada berbagai kebutuhan komputasi seperti aplikasi desktop maupun mobile

Para pelaku usaha pengembangan software ini akan menerjemahkan kebutuhan klien ke dalam bahasa pemrograman. Sehingga, dari source code yang penyedia layanan kembangkan akan terbentuk sebuah layanan aplikasi sesuai kebutuhan dari klien.

Karena pesatnya perkembangan teknologi, bisnis software house memiliki potensi yang besar. Mengingat kebutuhan software tak terbatas pada bisnis saja. Berbagai bidang, seperti pendidikan, medis, pemerintahan, dan masih banyak lagi juga membutuhkan bantuan komputasi untuk efisiensi kerja ke depannya.

Tak heran, para pelaku usaha teknologi ini membangun tim yang solid dengan kualifikasi dasar pemahaman terhadap bidang IT. Biasanya dalam sebuah perusahaan pengembangan software akan mencakup berbagai bidang teknis, khususnya yang bersangkutan dengan pengembangan aplikasi.

Mulai dari desainer grafis, designer UI UX, analisa proses bisnis, developper, hingga berbagai bidang perkantoran pada umumnya. Walaupun ada kemungkinan 1 projek di handle oleh satu orang, namun untuk hasil yang lebih baik pastinya butuh tenaga ahli di setiap bidangnya.

Walaupun begitu, masih banyak yang menyamakan perusahaan software house ini dengan penyedia layanan IT. Padahal keduanya memiliki definisi, dasar, dan juga tujuan yang sangat berbeda.

Karena secara konsep Anda bisa menyimpulkan, bahwa pengembang aplikasi baik individu atau kelompok pastinya memiliki tujuan untuk membuat aplikasi sesuai kebutuhan klien. Sedangkan untuk penyedia layanan IT, klien akan berlangganan layanan yang sudah ada sebelumnya.

Layanan Software House

Sebenarnya, layanan dari pengembang akan terpengaruh dari siapa target pasarnya. Lebih gamblangnya, Anda bisa mempelajari beberapa layanan dasar yang akan Anda terima jika menggunakan jasa perusahaan pengembang aplikasi pada penjelasan di bawah ini:

1. Membuat Aplikasi Desktop

Layanan pertama dari sebuah perusahaan penyembanan software adalah membuat aplikasi desktop. Pembuatan akan menggunakan berbagai metode sesuai kebutuhan aplikasi yang akan dibuat. Lalu, untuk bahasa pemrogramannya sendiri bisa menggunakan berbagai macam, tergantung penguasaan dan kebutuhan.

Software sendiri bisa berbagai macam, namun kebanyakan aplikasi yang dibuat adalah yang bersangkutan dengan bidang dari target pasar. Selain sebagai portofolio, pengembangan aplikasi ini juga bisa menjadi katalog dan juga prototype untuk klien yang masih bingung mendeklarasikan kebutuhannya.

2. Membuat Aplikasi Mobile

Selain mengembangkan aplikasi desktop, perusahaan software house juga akan mengembangkan sebuah aplikasi mobile. Baik yang bersifat segmented maupun universal. Kebutuhan terbesar dari pengembangan mobile biasanya adalah aplikasi untuk android maupun IOS.

Kebanyakan perusahaan pengembang akan membuat aplikasi mobile sesuai kebutuhan klien. Tingkat tertingginya adalah aplikasi layanan khusus yang bisa pengguna unduh melalui AppStore. Semakin rumit pengerjaannya, pastinya akan semakin tinggi harga dan tentu membutuhkan waktu pengerjaan yang lebih lama.

3. Membuat Sistem Informasi Berbasis Web

Layanan berikutnya adalah sistem informasi berbasis web. Tentunya, untuk hal ini cakupannya bisa lebih luas. Karena untuk website sendiri harus bisa terakses dari berbagai perangkat baik desktop maupun mobile. Selain itu, tampilan juga harus lebih fleksibel sehingga butuh pengembangan web dinamis.

Bahkan, selaku pengembang, sangat mungkin untuk membuat sistem informasi yang bisa sinkron dengan aplikasi desktop dan juga mobile. Sehingga, bukan tidak mungkin sebuah perusahaan atau organisasi akan meminta lebih dari satu layanan dalam sekali waktu.

4. Membuat Marketplace 

Walaupun sekilas sistem informasi dan marketplace sama-sama menggunakan basis web, namun keduanya memiliki fitur dan fungsi yang berbeda. Bahkan secara tingkat kesulitan, pembuatan keduanya juga sangat berbeda.

Jadi, untuk membuat marketplace, Anda butuh layanan software house yang khusus untuk menangani pembuatan toko online. Selain itu, bukan tidak mungkin perusahaan pengembang akan menugaskan divisi khusus yang lebih expert pada bidang toko online.

Karena secara fungsi, web marketplace harus bisa menangani kebutuhan transaksi secara tepat dan akurat. Tak heran, pengembang akan bekerja sama dengan pihak lain seperti dompet digital maupun bank untuk mendukung fungsi transaksi digital menjadi lebih baik.

5. Layanan Konsultasi IT

Agar bisa menyesuaikan kebutuhan klien serta dapat menerjemahkannya menjadi sebuah aplikasi, perusahaan akan memberikan layanan konsultasi IT. Khususnya, karena tak semua klien sudah tahu apa yang dibutuhkannya. Sehingga developer perlu menggali informasi sedalam dan sebanyak mungkin.

Selain sesi tanya jawab, biasanya perusahaan juga akan memberikan angket dan meminta berbagai data yang bersangkutan dengan kebutuhan pembuatan aplikasi. Bahkan, para pengembang terkadang menganalisa lebih lanjut dari berbagai sumber untuk mendapatkan informasi yang tepat.

Tujuannya adalah untuk mendapatkan data yang valid, guna membentuk aplikasi yang sesuai dengan kebutuhan klien. Mudahnya dengan data yang tepat, bisa membantu perusahaan mengurangi risiko revisi dari klien.

6. Desain UI & UX

Walaupun terkadang perusahaan memiliki pekerja di bidang IT dan juga design, namun tak semua pekerja mampu membuat tampilan yang menarik sekaligus fungsional. Sehingga anda membutuhkan bantuan software house untuk membuat tampilan yang mendukung UI dan UX, sesuai dengan karakteristik aplikasi dan juga perusahaan.

Tujuan utama membuat tampilan yang mendukung UI UX adalah untuk kepuasan dan kenyamanan para pengguna aplikasi tersebut. Hal tersebut akan cukup berpengaruh jika yang Anda buat adalah aplikasi layanan pelanggan dan juga toko online.

7. Programmer Outsourcing

Persaingan pasar yang kompetitif, membuat banyak perusahaan harus melek teknologi. Sayangnya, untuk mencari tim yang memiliki skill ahli dalam bidang IT termasuk hal yang cukup sulit. Tak heran, beberapa perusahaan pengembang memberikan layanan programmer outsourcing.

Layaknya sistem outsourcing lainnya, perusahaan bisa merekrut tenaga ahli sesuai kontrak kerja yang disepakati bersama. Dari sinilah peran perusahaan perangkat lunak akan terlihat. Karena selain menyediakan tenaga ahli, perusahaan juga akan membantu menyeleksi dan memberikan SDM terbaik untuk bisnis Anda.

8. Admin Online

Walaupun tak semua perusahaan pengembang menyediakan layanan ini, namun kebutuhan pasar akan hal ini terbilang cukup besar. Mengingat tak semua perusahaan memiliki pengetahuan terhadap teknologi. Bahkan beberapa pekerja senior kebanyakan masih gaptek, sehingga bisa berpengaruh pada bisnis.

Tugas admin online sendiri adalah untuk mengatur segala kegiatan yang berkaitan tentang administrasi online. Kebanyakan berkutat pada pengelolaan website, sosial media, maupun kegiatan online lainnya.

9. Digital marketing

Sebenarnya digital marketing sendiri bisa Anda serahkan pada admin online. Namun, kebanyakan kasus yang terjadi adalah over capacity. Karena beban admin online yang cukup berat, alangkah baiknya Anda memisahkan pekerjaan pemasaran digital pada ahlinya.

Karena lebih mengenal tentang dunia digital, beberapa perusahaan software house juga menyediakan layanan digital marketing. Tugasnya adalah memasarkan produknya layaknya sales, namun dengan cara digital. Pekerjanya sendiri bisa Anda datangkan ke perusahaan atau Anda pasrahkan pada penyedia untuk poses pemantauan.

10. Keamanan IT

Layanan terakhir yang mungkin ada pada perusahaan pengembang aplikasi adalah keamanan IT. Walaupun sudah memiliki tenaga IT, namun kemungkinan keamanan data terbobol masih ada. Data selayaknya nyawa bagi perusahaan. Oleh karena itu, Anda akan membutuhkan sistem keamanan yang lebih mutakhir.

Kegiatan yang sering dilakukan adalah dengan uji beban dan keamanan secara reguler, hingga memeriksa keamanan dengan cara pembobolan sepihak. Dari berbagai data pengujian, akan terbentuk sistem keamanan yang lebih mutakhir dari sebelumnya. Sehingga keamanan data akan lebih terjamin.

Struktur Kerja Software House

Demi membangun perusahaan yang solid, pastinya harus ada dukungan struktur kerja yang lengkap. Khususnya dalam pengembangan sebuah aplikasi, pastinya akan berhubungan dengan beberapa struktur mulai dari:

1. Project Manager

Pada dasarnya project manager adalah seseorang yang bertugas untuk mengelola, membagikan, dan mengontrol atau mengawasi berbagai project yang perusahaan handle. Tujuannya adalah memastikan pengerjaan berjalan sesuai jalur dan kebutuhan dari klien.

Selain itu, project manager juga akan membantu menghubungkan dan menerjemahkan kebutuhan klien pada staf dibawahnya. Sehingga dapat mengurangi risiko kegagalan paham dari berbagai bidang saat pengerjaan project.

2. System Analyst

Pekerjaan yang berhubungan paling dekat dengan project manager dan kebutuhan klien adalah system analyst. Karena pekerjaan ini akan bertanggung jawab untuk menganalisa, merancang, dan mengimplementasikan sistem yang dibutuhkan klien.

Butuh pemahaman teknik analisis dan roadmap untuk membantu proses pembangunan software berjalan lancar. Tugas utama dari seorang system analyst dalam sebuah software house adalah sebagai berikut:

  • Melakukan investigasi dengan membuat berbagai asumsi dari kebutuhan klien.
  • Menganalisa kebutuhan dari berbagai asumsi untuk membuat persyaratan dasar sistem.
  • Membuat proses bisnis, desain arsitektur, modul, antarmuka, hingga list daya yang dibutuhkan.
  • Terakhir ada implementasi dengan berbagai situasi dan contoh kasus berbeda.

3. Desainer UI & UX

Struktur berikutnya dalam perusahaan perangkat lunak adalah desainer aplikasi. Eksekusi desain sendiri mengacu pada berbagai gambaran yang telah dibuat oleh system analyst. Jadi, tujuan desain UI & UX adalah membuat tampilan sesuai gambaran kasar yang ada.

Selain menerjemahkan rancangan menjadi desain antarmuka, desainer juga menjadi penjembatan antara system analyst dan juga programer. Walaupun dalam implementasinya system analyst tetap akan melakukan pemantapan materi pada programmer.

Desainer UI & UX juga akan meneliti kenyamanan pelanggan dari sudut pandang pengguna aplikasi. Sehingga aplikasi tidak hanya berjalan sesuai kebutuhan, namun bisa optimal dalam membantu menyelesaikan sebuah masalah.

4. Programmer

Struktur paling penting dalam sebuah software house sudah pasti seorang programmer. Selaku implementator dari setiap rencana dan rancangan menjadi sebuah aplikasi komputer maupun mobile. Dalam hal ini, programmer akan berkutat dengan bahasa pemrograman web dan berbagai media yang digunakan.

Walaupun kadang terpisah, namun seorang programmer biasanya juga akan mengurus sebagian masalah server jika software berbasis online cloud. Sehingga tugas dasar dari programmer adalah:

  • Memodelkan atau merancang sistem, sesuai rancangan dan antar muka yang sudah dibuat.
  • Melakukan berbagai pengujian dan perbaikan sistem.
  • Mendeteksi berbagai bug pada program.
  • Mengelola database dasar untuk kebutuhan sistem.
  • Membuat laporan pengujian untuk diteruskan pada proses selanjutnya.

5. Sales & Marketing

Struktur penting berikutnya yang di luar proses pemrograman pastinya adalah bagian sales & marketing. Secara sepintas sudah cukup jelas, fokus dari divisi ini ada pada masalah penjualan jasa maupun aplikasi yang sudah ada.

Tak jarang, seorang sales & marketing jadi penentu jalannya sebuah perusahaan perangkat lunak. Karena secara tidak langsung divisi ini adalah ujung tombak dari perusahaan. Tugas utamanya adalah mencari klien untuk menutup seluruh kebutuhan maupun pengembangan perusahaan.

6. Finance & akuntansi

Selain sales & marketing, ada satu divisi lain yang bekerja di luar pemrograman tapi cukup berpengaruh dalam sebuah perusahaan. Divisi ini tak lain adalah finance & akuntansi yang mengatur seluruh keuangan dalam perusahaan. 

Singkatnya, finance & akuntansi bisa Anda asumsikan sebagai ibu perusahaan yang mengatur segala uang saku dan kebutuhan. Tak hanya masalah keuangan, fungsi akuntansi adalah melakukan pembukuan untuk membantu perusahaan dalam berbagai hal. Mulai dari menentukan keputusan, kebijakan, hingga ekspansi.

7. Owner dan Direksi

Secara struktur organisasi, owner dan direksi adalah rantai puncak dalam bisnis software house. Tugas utamanya adalah membuat berbagai keputusan besar, kebijakan perusahaan, hingga penanggung jawab utama dalam berbagai kegiatan perusahaan.

Cara Kerja Software House

Secara teori, untuk menggunakan jasa dari perusahaan ini Anda akan melewati berbagai proses. Hal ini terjadi karena setiap perusahaan pengembang memiliki cara kerja seperti di bawah ini:

1. Mencari Klien dan Mediasi

Proses pertama adalah mencari klien yang ingin menggunakan jasa perusahaan pengembang yang akan dilakukan oleh divisi sales & marketing. Setelah mendapatkan klien akan ada proses mediasi, yaitu memahami kebutuhan pelanggan yang akan dilakukan oleh project manager dan system analyst.

2. Analisis Kebutuhan Mendalam

Langkah selanjutnya tim project manager dan system analyst software house akan mendalami kebutuhan klien, melalui berbagai data yang sudah didapatkan. Dari sini akan didapatkan berbagai gambaran kasar mengenai pengembangan sistem kedepannya.

3. Perancangan Sistem dan Antarmuka

Proses kerja berikutnya akan berhubungan dengan beberapa divisi sekaligus, yaitu project manager, system analyst, desainer UI & UX, serta programmer. Dari sistem perancangan yang ada nantinya akan muncul antarmuka dengan pertimbangan dari berbagai aspek.

4. Pemrograman Software

Langkah software house berikutnya adalah membuat prototype atau pemrograman software. Dalam langkah ini, asumsinya antarmuka sudah jadi. Programmer, selaku implementator akan membuat source code sesuai kebutuhan dan analisis sistem yang ada. Sehingga akan terbentuk sebuah aplikasi yang dibutuhkan klien.

5. Testing dan Finishing

Berikutnya adalah serangkaian pengujian untuk nantinya menjadi aplikasi yang sempurna. Pada tahapan finishing, project manager akan melakukan pemeriksaan terakhir untuk finishing touch. Setelah aplikasi jadi, tugas divisi finance & akuntansi adalah menagih invoice pada pengerjaan yang sudah terselesaikan pada klien.

Sudah Lebih Tahu Tentang Apa itu Software House?

Nah, itulah serangkaian informasi mengenai pengertian, layanan, struktur dan cara kerja perusahaan pengembang aplikasi. Karena kebutuhan sistem di era digital semakin besar, Anda harus mencari software house Indonesia terbaik seperti Smarteksistem. Selain tenaga ahli, beragam layanan terbaik juga bisa Anda temukan!

Hai! Butuh bantuan?
#
Agent (Online)
×

Butuh bantuan? Chat kami di WhatsApp untuk pertanyaan apa pun.